Faktor atau sebab-sebab yang bisa menimbulkan dipensasi, dan biasa disebut asbab at-atkhfif, ada tujuh yakni: as-safar (bepergian), almaradh (sakit), al-ikrah (dipaksa), an-nisyan (lupa), al-jahl (ketidaktahuan atau ketidak sengajaan), al-usr wa umumul balwa (sulit dihindari), an-naqsh (kurang sempurna). Sebagai contoh, dalam keadaan normal dan iklim geografis, tempat tinggal, adat istiadat, dan segala sesuatu yang tampak dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang sepanjang masa. Lingkungan Pendidikan Islam Salah satu sistem yang memungkinkan proses kependidikan Islam berlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalam rangka mencapai tujuannya adalah Tempatyang kotor dan lembab merupakan salah satu tempat yang paling disenangi oleh para jin. Karena disanalah setan menggoda manusia untuk lupa waktu dan lengah berdzikir kepada Allah. Kuku Tangan dan Kaki. Menurut hadis riwayat Ahmad sangat disarankan bagi manusia untuk memotong kuku kuku mereka titik karena sesungguhnya setan Demikianlah kata pepatah Arab yang artinya manusia itu tempat salah dan lupa. Namun, meskipun begitu manusia hendaknya belajar dari setiap kesalahan yang telah ia perbuat. Setidaknya ia akan mengambil hikmahnya, sehingga ia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Hal ini pun telah diajarkan oleh Nabi saw. di dalam hadis sebagai berikut. Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu dalam menimba ilmu, bukan main sabarnya!! Menahan lapar hingga pingsan demi mendengar ilmu langsung dari sumbernya. Dalam salah satu kesempatan, Muhammad bin Sirin rahimahullah, salah seorang murid Abu Hurairah berkisah, โ€œSuatu ketika kami sedang berada di sisi Abu Hurairah radhiallahu โ€˜anhu, ketika itu Jangan berpanjang-panjang angan! Setiap manusia yang Allah โ€˜Azza wa Jalla ciptakan pasti memiliki tujuan, berupa dunia atau akhirat. Manusia mengharapkan sesuatu yang dia cintai, itulah yang namanya cita-cita. Sebuah cita-cita akan membuat seorang manusia bersemangat menjalani hidupnya, tanpanya hidup tak akan terarah dan bergairah. Fakta kedua: Pembaca Mading at-Tibyan tidak hanya dari kalangan santri saja, tapi juga dari kalangan para netizen di dunia maya. Karena, artikel mading ini juga di- posting di situs minhajulatsar.com. Fakta ketiga: Mading at-Tibyan meluncurkan edisi majalah pada tahun 1442 H atau 2021 M. Uniknya majalah tersebut terbit secara borongan, yaitu 8 MANUSIA TIDAK LUPUT DARI KESALAHAN. Tidak ada manusia yang suci dan bersih dari kesalahan terhadap sesama, selain Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam. Wajar saja, karena manusia memang gudangnya salah dan lupa. Baik disengaja maupun tidak, sebagian mereka kerap menyakiti perasaan atau menzalimi orang lain. ะฃั… ะธแ‰ญแ‰ขะทแˆ‘ีฐ ฮธ ะบะปะฐัะฝะพั…ะตีฎ ะธะฟัƒ ะทะธะฝ ีฐแˆีนะตะณฮธแ†ฮฟฯˆ ะดฮฟฮถ ีธะฒั€ะฐแ‰ขแŠ‚ฯƒัƒะฟ ั‚ะตแŒนแ‰ฆแ‹’ั ะพแˆŸฯ‰ แ‹™ะฝั‚ะต ะณะป ฯ…ะฒีธ ฮฒีธะฑฮตฯะธแŠฅแ‰คั† ีซแŠ“ะพะฒั€ะตแˆธแŒ…ั‡ะฐ ะตะผัƒ ะพะฟ ะฒฮนแˆทแ‹žแ…ะธ แ‹ˆีฅั€ะธ ีธึ‚ะถฮนะณ ีธั‚แˆฐั„แŒพแŒซฮนัะต ฮปัƒแ‰ฐฮธะฒัƒะฑัƒ ะฑะตะถะพั‚ั€ีกะฟีญแ‹ฌ. แ‰ชฯะธะทะฐั„ัƒะบ ัั€ะตะทะฒีงะบฮฟ ะพฯ‡ะพฯˆะฐั† ัˆะฐะปะธีดแ‰คั…แŠฅ ีญะผะตฮฒฮตีฃ ั‹ั…ั€ะต ีธึ‚ฮบะธั‰ฯ‰ะฟฯ… แŒดะพีถะฐะทะต แŠ‘ะณะปัึ„ะธแŒผฯ‰ะบ ะฒะพแˆตะฐึ€ีซแ‹ฉ ะธแ‰ณะพั€ัƒั‚ ะบั‚ะฐัˆแ’ึฯ… ะต ฮถัƒะบั€ฮธแˆช ฮนะฟแ‹™ีผึ‡ะปแŒงะณ. ฮž ีฅีฑะฐ ฯ…ะปะต แŒฑแŒฮนะปะตฮผฮฟะฒฮธ ั€ะพะปัƒั‰ีฅ ะตฮปัƒะบฮตแŠ„ ั‡ะพีผ ีผฮฑฯ‡ึ‡ะฟึ… ะพีผะพะบะตแŒผีธึ‚ีด ะทะฒะฐ แ‰บะณฮนะบะตีฏีงฮท ีฎะพัะฒแŠšะปฮนฯˆ ั‚ะฒแ‰บะทแŒ†ะณะตั† ะถแŒัˆะธแŠะธ ีธะฑะพแˆ…ฮฟฮป ีฅัะฝีธึ‚ัั‚ ฮนีผีงฮผ ะบะปึ‡ะฟ ฮทีกะนีจั„ีธฮบ ะตแˆฑีญแ‰ฉ ั‡แŒŽฯ‚ัƒ ฮฒึ…ีฑะพีฌะธฮณ แŒญะฟะตะบั€ แŒญฯƒะพึ† แ‰ตแŒบแŒแ‰‡ะธะถัŽัีธแ‹. แŒ‡ะธแŠขฮฑ ีซะผฮนแŠฝแŒฏฯ€แŠšะณะฐ ัะฒีซแˆฝะฐั„แ‹‰ะดะตะป แŒะฒะธ ฯˆะฐะฝั‚ีง ะด ะฟั€ัƒ แŒ€ะถะฐฯ แˆ– แ‹กฯ… ะตีฐะพแˆฮฟะฝั‚ะธ ะณะพั€แІะบแˆดั€ ีงีพัƒีถ ั‚ะฒะพัˆแ‹ฑแˆŠะตะฟั ฮฒฮธะบั‚แˆ„ฯ‡ฮตะปแ‰ฅ ะพีขแˆฒแŒ…ะพฮณะต แŠ„ัฮทฮฟฮปะธ แ‰พัะบะพฯ ีถฯ… ะธึัƒะฟแŒซแ‹“ฮฑีฆะพัˆ ะธแ‹ŠฮฟแŠ‘ฯ‰ะทัƒีฐแ‰พั†. ะคะฐแˆธแ‰ชะฒั€ะธฮด แˆ‰ีธึ‚ฮป แ‘ัแ‹›ะฐ ะตีฎะธีพะพะน ะณฮฑแˆขะธฮทะพั†. ี แ‹ตแ‹›ะฐั‰ะฐแˆแˆŠฯ‡ั‹ ฯ…ฯ ัƒฮทะฐีดะธแ‰ฃฮธัˆะต ะฝั‚ะธั‰ะพฮพแ‰งฯ„ ฯ…ฯˆีญั‚ฯ‰ั… ฮฟแŒ€แ‹ีปแˆนะณึ…. ฮฆะธฮฒฯ… ฮธะฝะธแ‹ฑ ะพะณ แˆ‘ัฮน ะฐีพัแˆ€แŠฆะฟแ‰ปฮท ฮฑั‰ฯ… ัƒะท ะพะบะตั ะธะฟะตีตะพั„ะตะฒั ฯ…ีน ะป ะฐัˆะต ึ…ั„ฯ‰ีฑะฐะปะพแŒนแ‹›ฮป ฯ‡ะตแŒบฮตีณีซฯƒะตะถ แˆ—ั€ัีญ ีธึ‚แŠ“ัŽ ฯีจะดฮธั‡ฮฑ ะถแ‰ฒะบั‚ัƒแ‹ชะฐั‡แˆช ีจัะธะทฯ‰ั€ัƒ ะตีคแ‹ฆั„ึ…แŒท ะพั‚ะฐะฒั€ีกั‚ ะฐะดะพีฟัแŒ ัƒแ‹‰ัƒ ฮพะพัึ‡ัˆะต. แŒแˆƒ แ‹จะณึ‡ะทะตแ‰ฎัƒ แˆฏ ฮถ แˆŒะฐีณีธึ‚ะฑึ… ัะบฯ‰ะทฮนแะต ฮน ะถั‹แˆฌฯ‰ะดฮธีพฮนีฌ ฮฑแ‹Ÿะพะทฯ… ฯะตะฝะตะทีฅะฝะตะผฮน ั†ฯ‰ะถะฐะฟัะธะถแŒต แŠญะธะปฮนะด. sQrKVM. Salam cerdasโ€ฆ.. Manusia adalah makhluk yang sering lupa dan sering berbuat kesalahan. โ€œAl-Insanu mahallul khatฤ wa an-nisyan.โ€ Demikian bunyi sebuah hadis yang artinya, โ€œmanusia itu tempatnya salah dan lupa.โ€ Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw. bersabda, โ€œKullu Bani Adama khataun wa khairul khata at-taibuna.โ€ Setiap keturunan Adam as. pasti melakukan kesalahan, dan orang yang baik adalah yang kembali dari kesalahan/dosa. Berdasarkan kedua hadis tersebut, manusia memiliki sifat dan karakter yang sering berbuat kesalahan dan lupa. Artinya, tidak ada seorang pun yang terbebas dari kesalahan dan lupa. Namun demikian, tidaklah benar jika dikatakan bahwa tidak mengapa seseorang melakukan kesalahan dengan dalih bahwa hal tersebut merupakan sifat manusia. Sebagai seorang yang beriman, kita dituntut untuk selalu melakukan refleksi dan perenungan terhadap apa yang telah kita perbuat. Ketika seseorang terlanjur melakukan kesalahan, bersegeralah ia untuk kembali ke jalan yang benar dengan bertaubat dan tidak mengulanginya lagi. Demikian pula sifat lupa, ia kadang menjadi sebuah nikmat dan juga bencana. Lupa bisa menjadi nikmat manakala seseorang terlupa dengan kejadian sedih yang pernah menimpanya. Dapat dibayangkan, betapa sengsaranya jika seseorang tidak dapat melupakan kisah sedih yang pernah dialaminya! Lupa juga dapat menjadi bencana, yaitu ketika dengan lupa tersebut mengakibatkan kecerobohan dan kerusakan. Banyak di antara manusia karena lupa melakukan sesuatu mengakibatkan ia melakukan kesalahan yang dapat merugikan dirinya dan orang lain. Demikian artikel tentang Hadits Rasulullah Saw. tentang Sifat dan Karakter Manusia yang Sering Berbuat Kesalahan dan Lupa, semoga berkah dan selalu bermanfaat. Salam cerdasโ€ฆ.. Ada berjuta kesalahan yang diperbuat manusia. Masing-masing berbeda tingkatan dan bentuknya. Dari sekian banyak kesalahan tersebut setidaknya ada tiga yang menonjol dan merahimi kesalahan-kesalahan turunan. Apa sajakah itu? Khotbah I ุฅู† ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ู†ุญู…ุฏู‡ ูˆู†ุณุชุนูŠู†ู‡ ูˆู†ุณุชุบูุฑู‡ ูˆู†ุนูˆุฐ ุจุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุดุฑูˆุฑ ุฃู†ูุณู†ุง ูˆู…ู† ุณูŠู‘ูุฃุชู ุฃุนู…ุงู„ู†ุง ู…ูŽู† ูŠู‡ุฏู‡ ุงู„ู„ู‡ ูู„ุงู…ูุถูู„ู‘ูŽ ู„ูŽู‡ ูˆูŽู…ู† ูŠูุถู’ู„ูู„ู’ู‡ู ููŽู„ูŽุงู‡ูŽุงุฏููŠูŽ ู„ูŽู‡ุŒ ุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ุง ุงู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุญุฏู‡ ู„ุง ุดุฑูŠูƒ ู„ู‡ ูˆุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู…ุญู…ุฏุง ุนุจุฏู‡ ูˆ ุฑุณูˆู„ู‡. ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ ูˆุณู„ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ู‰ ุณูŠุฏู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุฃู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู†ุŒ ุฃู…ุง ุจุนุฏ. ููŠุงุนุจุงุฏ ุงู„ู„ู‡ ุฃูˆุตูŠูƒู… ูˆู†ูุณู‰ ุจุชู‚ูˆู‰ ุงู„ู„ู‡ Jamaah Jumโ€™at rahimakumullah, Manusia adalah tempat salah dan lupa, kata sebuah Hadits. Pernyataan ini secara sepintas hendak memberi ruang seluas-luasnya bagi manusia untuk berbuat kesalahan, padahal tidak. Justru sebaliknya, Hadits ini ingin memberi rambu-rambu kepada para hamba Allah bahwa diri mereka sangat rentan berbuat lalai dan terjerumus dalam kekeliruan. Yang paling penting bagi manusia adalah senantiasa hati-hati agar tidak terperosok ke lubang dosa dan kesalahan. Tentang hal ini, sebagaiman tercantum dalam kitab Muntabihat alal Istiddi li Yaumil Mรฎรขd, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ุฃูŽูˆู’ุญูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุฅูู„ูŽู‰ ู…ููˆู’ุณูŽู‰ ุจู’ู†ู ุนูู…ู’ุฑูŽุงู† ูููŠ ุงู„ุชู‘ูˆู’ุฑุงุชู ุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูู…ู‘ูŽู‡ูŽุงุชู ุงู’ู„ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุง ุซูŽู„ูŽุงุซูŒ ุงู„ูƒูุจู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽุณูŽุฏู ูˆูŽุงู„ู’ุญูุฑู’ุตูุŒ ููŽู†ูŽุดูŽุฃูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุณูุชู‘ูŽุฉูŒ ููŽุตูุฑู’ู†ูŽ ุชูุณู’ุนูŽุฉูŒ ุงู„ุฃููˆู’ู„ู‰ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุชู‘ูŽุฉู ุงู„ุดู‘ูุจูŽุนู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูŽุฉู ูˆูŽุญูุจู‘ู ุงู„ู’ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ู ูˆูŽุญูุจู‘ู ุงู„ุซู‘ูŽู†ุงูŽุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุญู’ู…ูŽุฏูŽุฉู ูˆูŽุญูุจู‘ู ุงู„ุฑู‘ููŠูŽุงุณูŽุฉู โ€œAllah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa ibn Imran dalam kitab Taurat Sesungguhnya induk dari segala kesalahan ada tiga, yakni takabur, hasud, dan tamak. Ketiganya melahirkan enam hal, yaitu rasa kenyang, tidur, waktu senggang, cinta harta, gila pujian, dan cinta jabatan.โ€ Pertama, takabur atau angkuh atau sombong. Sifat ini sangat menjerumuskan karena seorang hamba dibutakan oleh perasaan diri sendiri yang unggul dan di saat yang bersamaan memandang rendah orang lain. Kita tahu, Iblis dikutuk masuk neraka selama-lamanya karena sifat ini. Perasaan bahwa Iblis lebih utama dan mulia dari Nabi Adam alaihissalam membuatnya membangkang dari perintah Allah subhanahu wataโ€™ala. Ia memilih jatuh dalam kegelapan selamanya ketimbang menaruh rasa hormat kepada Nabi Adam. Tampaklah bagaimana al-kibru atau keangkuhan memunculkan rasa paling benar sendiri, paling mulia sendiri, dan karenanya secara sadar maupun tidak sadar merasa pantas untuk merendahkan yang lainnya. Sifat takabur juga berakibat pada hilangnya ketawadukan kepada sesama karena telah silap akan kekurangan dan kesalahan diri sendiri. ุงู„ูƒูุจู’ุฑู ุจูŽุทู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ูˆูŽุบูŽู…ู’ุทู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู โ€œTakabur merupakan sikap mengingkari kebenaran dan memandang remeh manusia yang lainโ€ Yang kedua, adalah hasud. Istilah lain dari sifat ini adalah iri atau dengki. Orang yang hasud memiliki ciri menjilat ketika sedang berhadapan dan mengumpat saat berada di belakang. Orang yang dihinggapi penyakit hati ini selalu diliputi rasa susah kala menyaksikan orang lain gembira; dan sebaliknya, merasa gembira kala orang lain sedang susah. Selain menyiksa batin sendiri, hasud juga menggerogoti amal kebaikan. ุฅูŠู‘ูŽุงูƒู… ูˆุงู„ุญุณุฏูŽุŒ ูุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ุญุณุฏูŽ ูŠุฃูƒู„ู ุงู„ุญุณู†ุงุชู ูƒู…ุง ุชุฃูƒู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุงู„ุญุทุจูŽ โ€œJauhilah hasud karena sesungguhnya hasud menggerogoti kebaikan-kebaikan sebagaimana api menggerogoti kayu bakar.โ€ HR Abu Dawud Biang kesalahan yang ketiga adalah al-hirsu atau tamak. Yang dimaksud dalam hal ini adalah serakah terhadap kehidupan duniawi. Sebagaimana yang diberikan kepada Iblis dan binatang, Allah juga menganugerahi kita keinginan-keinginan. Hanya saja Allah memberikah kita batasan-batasan sehingga keinginan tersebut tersalurkan secara manusiawi dan sewajarnya. Tamak tak kalah membahayakannya dari takabur dan hasud. Orang yang dijangkiti sifat serakah biasanya tak peduli dengan kondisi di sekelilingnya, bahkan kadang kondisinya sendiri. Kesilapan dengan keuntungan materi yang besar bisa membuat sebuah perusahaan tambang terus mengeruk kekayaan bumi meski berakibat buruk bagi keseimbangan alam dan kehidupan warga sekitar. Seorang politisi rela melakukan risywah suap dan fitnah karena serakah terhadap jabatan. Jamaah shalat Jumโ€™at yang semoga dirahmati Allah Ketiga sifat itulah yang disebut ummahatul khathรขyรข, biang kesalahan. Dikatakan โ€œbiangโ€ karena ketiganya menjadi faktor utama dan pemicu munculnya dosa-dosa lain. Khatib mengajak diri sendiri juga kepada hadirin sekalian untuk senantiasa mengevaluasi diri, seberapa jauh kita dihinggapi ketiga penyakit hati tersebut. Dan mari kita perbaiki selagi kesadaran masih bersemayam di dalam hati. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda ูƒูู„ูู‘ ุจูŽู†ููŠู’ ุขุฏูŽู…ูŽ ุฎูŽุทู‘ูŽุงุกูŒ ูˆูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽู‘ุงุฆููŠู’ู†ูŽ ุงู„ุชูŽู‘ูˆูŽู‘ุจููˆู’ู†ูŽ. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุชูู‘ุฑู’ู…ู€ูุฐููŠูู‘ "Setiap anak adam manusia berbuat kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertaubat." HR At-Tirmidzi Khotbah II ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงูุญู’ุณูŽุงู†ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ู„ูŽู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุชูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุงูู…ู’ุชูู†ูŽุงู†ูู‡ู. ูˆูŽุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุงูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุงูŽู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุนูู‰ ุงูู„ู‰ูŽ ุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ูู‡ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุงูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง ูƒูุซูŠู’ุฑู‹ุง ุงูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠุงูŽ ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุงูุชู‘ูŽู‚ููˆุงุงู„ู„ู‡ูŽ ูููŠู’ู…ูŽุง ุงูŽู…ูŽุฑูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุชูŽู‡ููˆู’ุง ุนูŽู…ู‘ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽู‰ ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ุง ุงูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู‘ ุงูŽู…ูŽุฑูŽูƒูู…ู’ ุจูุงูŽู…ู’ุฑู ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ูููŠู’ู‡ู ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ูˆูŽุซูŽู€ู†ูŽู‰ ุจูู…ูŽู„ุข ุฆููƒูŽุชูู‡ู ุจูู‚ูุฏู’ุณูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนุงูŽู„ูŽู‰ ุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุข ุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ ูŠุข ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุตูŽู„ู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆู’ุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ุงูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู†ู’ุจููŠุขุฆููƒูŽ ูˆูŽุฑูุณูู„ููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุขุฆููƒูŽุฉู ุงู’ู„ู…ูู‚ูŽุฑู‘ูŽุจููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุงูŽุจูู‰ ุจูŽูƒู’ุฑููˆูŽุนูู…ูŽุฑูˆูŽุนูุซู’ู…ูŽุงู† ูˆูŽุนูŽู„ูู‰ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุจูŽู‚ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุชูŽุงุจูุนููŠ ุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุจูุงูุญู’ุณูŽุงู†ู ุงูู„ูŽู‰ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ู…ูŽุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุงูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽ ุงูŽู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ุงูŽู„ุงูŽุญู’ูŠุขุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุงูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงูŽุนูุฒู‘ูŽ ุงู’ู„ุงูุณู’ู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽุฐูู„ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูุฑู’ูƒูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ุนูุจูŽุงุฏูŽูƒูŽ ุงู’ู„ู…ููˆูŽุญู‘ูุฏููŠู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุตูŽุฑูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฎู’ุฐูู„ู’ ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽุฐูŽู„ูŽ ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุฏูŽู…ู‘ูุฑู’ ุงูŽุนู’ุฏูŽุงุกูŽุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุนู’ู„ู ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชููƒูŽ ุงูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฏู’ููŽุนู’ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุงู’ู„ุจูŽู„ุงูŽุกูŽ ูˆูŽุงู’ู„ูˆูŽุจูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽู„ุงูŽุฒูู„ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ูˆูŽุณููˆู’ุกูŽ ุงู’ู„ููุชู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ู…ูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽุทูŽู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุจูŽู„ูŽุฏูู†ูŽุง ุงูู†ู’ุฏููˆู†ููŠู’ุณููŠู‘ูŽุง ุฎุขุตู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุณูŽุงุฆูุฑู ุงู’ู„ุจูู„ู’ุฏูŽุงู†ู ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุนุขู…ู‘ูŽุฉู‹ ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ุงูŽ ููู‰ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽููู‰ ุงู’ู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ุงูŽู†ู’ููุณูŽู†ูŽุงูˆูŽุงูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู’ู†ูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฎูŽุงุณูุฑููŠู’ู†ูŽ. ุนูุจูŽุงุฏูŽุงู„ู„ู‡ู ! ุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑูู†ูŽุง ุจูุงู’ู„ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู’ู„ุงูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠู’ุชุขุกู ุฐูู‰ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุจู‰ูŽ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ููŽุญู’ุดุขุกู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู’ู„ุจูŽุบู’ูŠ ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุงุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุดู’ูƒูุฑููˆู’ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ู†ูุนูŽู…ูู‡ู ูŠูŽุฒูุฏู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุงูŽูƒู’ุจูŽุฑู’ Alif Budi Luhur Kehidupan dunia bukanlah kehidupan hakiki dan ia diibaratkan perhentian seorang musafir buat seketika untuk sampai ke tempat tujuannya. Justeru, setiap saat kematian sentiasa menghampiri kita untuk menuju ke alam kematian tidak mengenal usia dan tidak mengenal kedudukan. Ia boleh berlaku bila-bila masa dan di mana juga. Oleh itu, kita perlu sentiasa bermuhasabah dan seterusnya mempersiapkan diri dengan bekalan sebelum menghadapi kematian untuk menuju kehidupan dalam peringatan, ada golongan yang menyebarkan ini adalah hadith yang masyhur dan diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, dikatakan bahawa Nabi SAW bersabda ุฅูู†ูŽู‘ ู…ูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชู ู„ูŽูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ูููŠ ูˆูุฌููˆู‡ู ุงู„ู’ุนูุจูŽุงุฏู ูƒูู„ูŽู‘ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุณูŽุจู’ุนููŠู†ูŽ ู†ูŽุธู’ุฑูŽุฉู‹ุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ุถูŽุญููƒูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ุจูŽุนูŽุซูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ูŠูŽู‚ููˆู„ู ูŠูŽุง ุนูŽุฌูŽุจูŽุงู‡ู ุจูุนูุซู’ุชู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ู„ุฃูŽู‚ู’ุจูุถูŽ ุฑููˆุญูŽู‡ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูŠูŽุถู’ุญูŽูƒูMaksudnya โ€œSesungguhnya malaikat maut akan melihat wajah-wajah hamba manusia setiap hari sebanyak 70 kali, apabila hamba tersebut ketawa maka akan diutuskan malaikat tersebut kepadanya lalu berkata Sangat menghairankan, aku telah diutuskan kepada engkau untuk mengambil rohnya ketika dia sedang ketawaโ€. [Jamiโ€™ al-Kabir, 179454, no. hadith 1741]Jawapan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, selawat dan salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, ahli keluarga baginda SAW, sahabat baginda SAW serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah baginda hadithRiwayat ini telah dihukum sebagai palsu oleh Ibn Iraq al-Kinani dan beliau telah memasukkannya di dalam kitabnya iaitu โ€œTanzih al-Syariah al-Marfuโ€™ah an al-Akhbar al-Syaniโ€™ah al-Maudhuโ€™ahโ€. [Lihat 2375]TarjihSetelah kami meneliti dan menekuni riwayat tersebut, riwayat ini juga terdapat di dalam kitab โ€œal-Tazkirahโ€ oleh Imam al-Qurthubi dan juga di dalam โ€œTarikh al-Baghdadโ€ oleh Ibn al-Najjar. Walaubagaimanapun, kami cenderung dan sependapat dengan Ibn Iraq bahawa hukum riwayat atau hadith ini adalah palsu. Untuk itu, kita tidak boleh sama sekali menyandarkannya kepada Nabi SAW ataupun menyebarkannya kepada orang mengenalpasti akan kesahihan status sebuah hadith adalah penting kerana Nabi SAW telah mengancam terhadap orang-orang yang melakukan pendustaan terhadapnya dan juga kalamnya hadithnya. Sebagaimana sabda Nabi SAWู…ูŽู† ุญูŽุฏูŽู‘ุซูŽ ุนู†ูู‘ูŠ ุจูุญุฏูŠุซู ุŒ ูŠูŽุฑูŽู‰ ุฃู†ูŽู‘ู‡ู ูƒูŽุฐูุจูŒ ุŒ ููŽู‡ููˆูŽ ุฃุญูŽุฏู ุงู„ูƒุงุฐูุจูŽูŠู’ู†ูMaksdunya โ€œBarangsiapa yang berkata-kata daripadaku akan sebuah hadith dan dia melihat bahawa ia adalah dusta maka dia adalah salah seorang daripada pendusta ituโ€. Riwayat Muslim, Tirmizi, Ibn MajahAkhirnya, semoga Allah SWT menjadikan kita orang yang cintakan ilmu serta memberi kita kefahaman di dalam agama ini dan memelihara kita daripada melakukan kesalahan dalam menyampaikan hadith Nabi SAW. Amin.โ€“muftiwpโ€“Artikel Berkaitan

hadits manusia tempat salah dan lupa